Kamis, 18 Januari 2018

Penentuan Kadar Hemoglobin

LAPORAN KULIAH LAPANGAN 
LABORATORIUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

UJI PENENTUAN KADAR HEMOGLOBIN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah 
Praktikum Fisiologi Hewan yang Diampu Oleh : Siti Nurkamilah, M.Pd



Disusun Oleh :

                                                     Nadia Muwahidah               15542031
                                                     Adelisna                                 15543005
                                                     Yani Juniarti                          15543007
                                                     Dini Rahmayanti                  15544005
                                                     Teguh Imshan Karim           15544006
                                                     Neng Saadatul Muharomah 15544007





JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA DAN ILMU TERAPAN
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
IPI - GARUT
2018



I.                 Judul Percobaan
Penentuan kadar Hemoglobin
II.              Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan menetapkan kadar Hemoglobin dalam darah dengan metode sahli
III.           Landasan Teori
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari : globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Fungsi hemoglobin dalam sel darah merah sangat penting dan sangat vital bagi tubuh manusia. Karena jika tubuh kekurangan hemoglobin akan membuat tubuh menjadi lebih lemas karena tidak mendapatkan okigen sedangkan jika terdapat kelebihan hemoglobin akan membuat penyumbatan pada pembuluh darah sehingga bisa menyebabkan penyakit stroke. Menurut kementerian kesehatan republik Indonesia, manfaat hemoglobin adalah sebagai berikut:
a.       Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida pada seluruh jaringan yang ada di dalam tubuh.
b.      Hemoglobin yang ada di sel darah merah juga berfungsi sebagai pengambil oksigen dari paru-paru dan membawanya ke seluruh bagian tubuh untuk memberikan energi kepada tubuh.
c.       Membawa zat karbondioksida yang terdapat dalam jaringan tubuh untuk kemudian dibuang ke udara bebas melalui paru-paru juga.
d.      Untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan darah atau tidak dapat diketahui dengan pengukuran kadar Hb. Penurunan kadar Hb dari normal berarti kekurangan darah. Kekurangan darah berarti anemia. Selain kekurangan Hb juga disertai dengan eritrosit yang berkurang serta nilai hematokrit dibawah normal. (Kresno, 1988)
Adapun rentang angka hemoglobin darah yang normal selengkapnya berdasarkan usia dan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
·         Bayi baru lahir: 17 – 22 g/dL
·         Bayi usia 1 minggu: 15 – 20 g/dL
·         Bayi usia 1 bulan: 11 – 15 g/dL
·         Anak-anak: 11 – 13 g/dL
·         Pria dewasa: 14 – 18 g/dL
·         Wanita dewasa: 12 – 16 g/dL
·         Pria setelah setengah baya: 12,4 – 14,9 g/dL
·         Wanita setelah setengah baya: 11,7 – 13,8 g/dL

(Catatan: Angka-angka tersebut di atas adalah nilai yang direkomendasikan. Beberapa laboratorium dan literatur menggunakan angka-angka mungkin sedikit berbeda)

IV.             Alat dan Bahan

Ø  Alat :

1.      Lanset 

2.      Hemometer sahli


3.      Cawan petri


4.      Pipit tetes

Ø  Bahan :

1.      Darah 

                          2.   HCl 0,1 N



3.      Alkohol 70%


4.      Kapas


5.      Jarum steril

V.                  Cara Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat percobaan
2.      Dihapuslah ujung jari dengan menggunakan kapas yang telah direndam dalam alkohol 70%
3.      Ditusuklah jari tersebut dengan menggunakan blood lancet steril
4.      Dihapuslah tetesan darah pertama dengan menggunakan kapas beralkohol bersih hingga bersih
5.      Dipijatlah jari tersebut dengan perlahan hingga keluar darah dari luka tadi, selanjutnya dihisaplah darah dengan menggunakan pipet sahli sebanyak 0,1 ml
6.      Dimasukkan segera darah yang telah dihisap itu kedalam tabung sahli
7.      Diencerkan darah tersebut dengan ditetesi oleh HCl 0,1 N sampai dengan menyamai warna standar yang berada di kedua sisi haemometer. Batang pengaduk jangan diangkat sebelum pengenceran selesai.
8.      Dibaca hasilnya dengan memperhatikan miniskus cairan pada angka skala.
VI.                  Hasil Pengamatan
               Nama pasien                 : Neng Saadatul Muharomah
               Usia                             : 20 tahun
               Jenis kelamin                : Perempuan
               Kadar Hemoglobin        : 16 g/dL

VII.               Pembahasan
    Dari hasil pengamatan telah diketahui bahwa Neng Saadatul Muharomah yang berusia 20 tahun, berjenis kelamin Perempuan, memiliki Kadar Hemoglobin 16 g/dL. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin darah yang dimilikinya itu normal, sesuai dengan rentang angka hemoglobin darah berdasarkan usia dan jenis kelamin. Yaitu termasuk wanita dewasa sekitar 12-16 g/dL.
    Kadar hemoglobin itu sendiri merupakan suatu ukuran pigmen respiratorik yang terdapat di dalam buliran-buliran sel darah merah. Kadar hemoglobin yang ada di dalam tubuh normal biasanya kurang lebih 15 gram pada tiap 100 ml sel darah merah atau biasanya juga disebut sebagai kadar hemoglobin 100 persen. Namun, badan kesehatan dunia PBB WHO menyebutkan terdapat batasan hemoglobin yang berdasarkan umur dan jenis kelamin, seperti yang telah tercantum dalam landasan teori diatas.
   Hasil pemeriksaan jumlah hemoglobin ini juga bisa dipengaruhi oleh peralatan yang digunakan, perbedaan hasil pemeriksaan tentu sangat dapat dirasakan terutama jika menggunakan peralatan dan cara sederhana seperti yang kami lakukan yaitu dengan menggunakan metode sahli, lain halnya dengan cara yang sudah modern. Tentu saja hasilnya akan lebih akurat pada pemeriksaan yang menggunakan peralatan dan cara modern.
    Cara pengukuran hemoglobin secara reaksi kimia yang berjumlah Hb per ml darah dapat digunakan sebagai petunjuk kadar oksigen yang ada di dalam darah manusia. Jika tubuh mengalami kekurangan hemoglobin bisa menyebabkan kekurangan darah atau anemia yang biasanya ditandai dengan sesak nafas, pusing, letih, lelah dan wajah pucat pasi.
   Namun jika tubuh mengalami kelebihan hemoglobin dapat membuat darah mengalami pengentalan yang akan menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri. Penyumbatan pembuluh darah ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit serius seperti jantung dan stroke. Kadar hemoglobin dalam tubuh bisa terjadi karena perubahan tempat tinggal atau berdasarkan pada letak tempat tinggal dari masing-masing individu. Misalnya orang yang bertempat tinggal di daerah jauh dari permukaan laut akan memiliki kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang tinggal di daerah pantai. Kadar hemoglobin ini juga diperngaruhi oleh posisi seseorang seperti berdiri, berbaring dan lainnya.

VIII.           Kesimpulan

Dari hasil praktikum pemeriksaan Hb dengan menggunakan metode sahli pada pasien atas nama Neng Saadatul Muharomah didapatkan hasil 16 g/dL. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin darah yang dimilikinya itu normal, sesuai dengan rentang angka hemoglobin darah berdasarkan usia dan jenis kelamin. Yaitu dengan usia 20 tahun dan termasuk wanita dewasa sekitar 12-16 g/dL.


DAFTAR PUSTAKA
https://dosenbiologi.com/manusia/fungsi-hemoglobin
http://gitaenism.blogspot.co.id/2016/04/pemeriksaan-hemoglobin-metode-sahli.html

http://ukurandansatuan.com/berapa-angka-hemoglobin-hb-normal-dalam-darah-untuk-pria-dan-wanita.html/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar